
BPS dan BRMP Gorontalo Perkuat Sinkronisasi Data Luas Panen
Kepala BRMP Gorontalo, Sumarni Panikkai menerima kunjungan silaturrahmi dari Plt. Kepala BPS Provinsi Gorontalo, Dwi Alwi Astuti bersama Kepala BPS Kab. Boalemo, Prasaja Arifiyanto, Plt. Kepala BPS Kab. Pohuwato, Harim Imran dan Tim, di Ruang Rapat Samia BRMP Gorontalo, Kamis (28/8/2025). Hadir dalam pertemuan mendampingi Kepala BRMP Gorontalo seluruh PJ LTT Kabupaten/Kota.
Kunjungan ini merupakan tindaklanjut dari koordinasi seluruh PJ LTT Kabupaten/Kota dengan BPS Kabupaten/Kota terkait pengawalan verifikasi data luas panen Juli 2025 dan bentuk penguatan sinergisme antara BRMP dan BPS dalam rangka mendukung pengelolaan data yang akurat dalam mendukung swasembada pangan,
Kepala BRMP Provinsi Gorontalo mengawali pemaparan terkait kegiatan pendampingan LTT Padi sawah dan Padi Gogo hingga sandingan data luas tanam (LT) Kementan dan data luas panen (LP) KSA BPS bulan Januari s/d Juli 2025 termasuk perbedaan data LP Kementan dan KSA BPS bulan Juli 2025.
“Menindaklanjuti arahan Sekjen Kementan agar seluruh penanggungjawab program swasembada pangan melakukan pengawalan verifikasi data luas panen bulan Juli 2025 bersama BPS, melakukan koordinasi dan turun ke lapangan mencari penyebab perbedaan data LP Kementan dengan LP KSA BPS,” ucap Kepala BRMP Gorontalo.
Sementara itu, Plt. Kepala BPS Provinsi, Ibu Dwi Alwi Astuti menyampaikan bahwa informasi terkait verifikasi dan sinkronisasi data dengan Kementan telah terinformasi dari BPS Pusat ke Daerah sehingga proses ini berjalan lancar dan terkoneksi dengan baik. Perbedaan data panen dipengaruhi oleh perbedaan metode pengambilan data.
“BPS menggunakan metode KSA menentukan LP, pengumpulan data sampel berbasis area dan teknologi. Sementara Kementan melalui Penyuluh dan Dinas Pertanian menggunakan eye estimate atau memperkirakan luas panen berdasarkan pandangan mata petugas di lapangan,” ujar PLt. Kepala BPS Provinsi Gorontalo.
Diskusi berjalan dengan hangat dan dan lancar serta beberapa catatan yang perlu mendapat perhatian adalah perbedaan luas data LK dan LP disebabkan pengambilan data luas tanam dari laporan harian PLL di lapangan sedangkan data LP berdasarkan estimasi 4 bulan ke depan dari luas tanam, pelaporan luas panen penyuluh di lapangan dilengkapi dengan poligon sehingga mendekati hasil KSA BPS dan perlu pembaruan metode pengambilan data petugas di lapangan. (PS dan RD)