Tingkatkan Layanan, BRMP Gorontalo Libatkan Stakeholder dan Akademisi
Gorontalo, 21 Oktober 2025 — Balai Penerapan Modernisasi Pertanian (BRMP) Gorontalo menggelar Forum Konsultasi Publik (FKP) sebagai wadah partisipasi masyarakat dalam evaluasi dan peningkatan kualitas layanan publik. Kegiatan yang berlangsung di Aula Momala BRMP Gorontalo ini dihadiri oleh berbagai unsur stakeholder pengguna layanan, organisasi masyarakat sipil, serta akademisi dan praktisi pertanian. Forum ini juga menjadi bagian dari rangkaian FKP lingkup BRMP Penerapan yang dilaksanakan secara hybrid oleh seluruh BRMP di Indonesia.
Kepala BRMP Gorontalo, Sumarni Panikkai, dalam sambutannya menegaskan bahwa pelaksanaan Forum Konsultasi Publik merupakan bentuk komitmen BRMP Gorontalo dalam mewujudkan pelayanan publik yang transparan, adaptif, dan kolaboratif. Ia mengajak seluruh pihak untuk memperkuat sinergi lintas sektor agar layanan modernisasi pertanian dapat menjawab kebutuhan masyarakat dan pelaku usaha di daerah.
Selanjutnya, Ketua Tim Kerja Layanan dan Penerapan Modernisasi Pertanian, Fatma Sari Indah Hiola, memaparkan materi tentang Standar Pelayanan Publik BRMP Gorontalo Tahun 2025. Dalam paparannya, ia menjelaskan enam komponen utama standar pelayanan, yaitu:
Persyaratan, yang mencakup ketentuan administrasi dan teknis bagi pengguna layanan.
Sistem, mekanisme, dan prosedur, yang menggambarkan alur pelayanan dari pengajuan hingga tindak lanjut hasil layanan.
Jangka waktu pelayanan, sebagai bentuk kepastian waktu dalam proses pelayanan publik.
Biaya atau tarif pelayanan, yang bersifat transparan dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Produk pelayanan, yakni hasil akhir yang diterima oleh pengguna layanan.
Penanganan pengaduan, saran, dan masukan/apresiasi, sebagai sarana masyarakat untuk memberikan umpan balik terhadap kualitas layanan BRMP Gorontalo.
Fatma juga menekankan pentingnya inovasi dan penerapan sistem digital dalam proses pelayanan publik agar lebih efisien, mudah diakses, dan terintegrasi dengan sistem informasi pelayanan modern.
Dalam sesi diskusi, berbagai masukan konstruktif disampaikan oleh peserta.
Perwakilan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Gorontalo, Yuniarty Ikram Nahumarury, berharap adanya koordinasi dan kolaborasi yang lebih erat dengan BRMP dalam pendampingan usaha pangan dan pertanian lokal.
Kepala SMKN Bulango Utara memberikan apresiasi atas berbagai inovasi BRMP Gorontalo yang menginspirasi generasi muda. Ia menyampaikan pentingnya kerja sama untuk menumbuhkan kembali minat siswa terhadap dunia pertanian, serta mengusulkan agar kemitraan yang telah terjalin dapat diperkuat melalui perjanjian kerja sama (PKS).
Dari Jurusan Agroteknologi Universitas Negeri Gorontalo (UNG), peserta mengusulkan kerja sama dalam peningkatan dan perbaikan fasilitas produksi pupuk organik padat yang ada di jurusan tersebut.
Sementara itu, Jurusan Agribisnis UNG mengusulkan sinergi penyusunan tema magang dan penelitian mahasiswa agar lebih relevan dengan kegiatan BRMP Gorontalo.
Perwakilan Jurusan Agribisnis Universitas Ichsan (Unisan) menyampaikan apresiasi atas kerja sama yang telah terjalin, di mana hasil magang mahasiswa di BRMP Gorontalo banyak dijadikan dasar penelitian skripsi dan mendapat dukungan penguji eksternal dari pihak balai.
Dari unsur masyarakat, Kasim Daud selaku perwakilan Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) menyampaikan terima kasih atas pelaksanaan forum ini serta mendorong BRMP Gorontalo untuk terus menghadirkan inovasi teknologi pertanian, seperti pemanfaatan drone pertanian untuk mendukung efisiensi produksi.
Sebagai penutup, dilaksanakan penandatanganan Berita Acara Forum Konsultasi Publik oleh tiga perwakilan stakeholder, masing-masing Yuniarty Ikram Nahumarury dari BBPOM Gorontalo (pengguna layanan), Zulham Sirajuddin, Ph.D. dari Fakultas Pertanian UNG (praktisi/ahli), dan Kasim Daud dari KTNA (organisasi masyarakat sipil).
Melalui pelaksanaan Forum Konsultasi Publik ini, BRMP Gorontalo menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat partisipasi publik dan transparansi layanan, guna mewujudkan pelayanan modernisasi pertanian yang efektif, responsif, dan berkelanjutan.